Monday, April 21, 2014

Manusia dan Kebudayaan

Untuk kali ini saya akan membahas mengenai kehidupan manusia dengan kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa dan lingkungan sekitar tempat saya sendiri tinggal. Manusia dan kebudayaan tidak bisa dipisahkan karena itu adalah cerminan pribadi seseorang berasal dari daerah dimana dia berasal, walaupun sekarang banyak orang dari daerah asalnya tinggal di kota-kota besar metropolitan yang menjadi pusat pencaharian kehidupan mereka.
Dan untuk pembahasan kali ini saya akan mengulas kebudayaan suku Betawi dan suku Sunda di sekitar lingkungan tempat saya tinggal, walaupun saya sendiri kata ibu saya, saya orang padang  :)

Untuk pertama saya akan menguak sejarah dari masing-masing suku.
Selamat Membaca.......


Suku Betawi


Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Jawa, Arab, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, Melayu dan Tionghoa. Diperkirakan etnis Betawi baru terbentuk sekitar seabad lalu, antara tahun 1815-1893. Perkiraan ini didasarkan atas studi sejarah demografi penduduk Jakarta yang dirintis sejarawan Australia, Lance Castle. Di zaman kolonial Belanda, pemerintah selalu melakukan sensus, yang dibuat berdasarkan bangsa atau golongan etnisnya. Dalam data sensus penduduk Jakarta tahun 1615 dan 1815, terdapat penduduk dari berbagai golongan etnis, tetapi tidak ada catatan mengenai golongan etnis Betawi.


Suku Sunda

Sunda sebagai nama kerajaan kiranya baru muncul pada abad ke- 8 sebagai lanjutan atau penerus kerajaan Tarumanegara. Pusat kerajaannya berada disekitar Bogor, sekarang. Sejarah Sunda mengalami babak baru karena arah pesisir utara di Jayakarta (Batavia) masuk kekuasaan kompeni Belanda sejak (1610­) dan dari arah pedalaman sebelah timur masuk kekuasaan Mataram (sejak 1625).
Menurut RW. Van Bemelan pada tahun 1949, Sunda adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menamai dataran bagian barat laut wilayah India timur, sedangkan dataran bagian tenggara dinamai Sahul. Suku Sunda merupakan kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indeonesia. Yaitu berasal dan bertempat tinggal di Jawa Barat. Daerah yang juga sering disebut Tanah Pasundan atau Tatar Sunda.

Nah itu adalah sejarah dari kedua suku,betawi dan sunda. Selanjutnya kita akan membahas kebudayaan dari masing-masing suku. Mulai dari musik, tarian, masakan dll.


1. Musik

Suku Betawi

Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tionghoa, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab, dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an. Saat ini Suku Betawi terkenal dengan seni Lenong, Gambang Kromong, Rebana Tanjidor dan Keroncong.


Alat musik khas betawi, Tanjidor


Suku Sunda

suku sunda memiliki beberapa alat musik khas yang terbuat dari bambu seperti Calung, Suling Sunda, dan yang paling fenomenal yaitu Angklung. Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.


2.Tarian

Suku Betawi

Seni tari di Jakarta merupakan perpaduan antara unsur-unsur budaya masyarakat yang ada di dalamnya. contohnya tari japong, Cokek dan lain-lain.Pada awalnya, seni tari di Jakartamemiliki pengaruh Sunda dan Tiongkok, seperti tari Jaipong dengan kostum penari khas pemainOpera Beijing. Namun Jakarta dapat dinamakan daerah yang paling dinamis. Selain seni tari lama juga muncul seni tari dengan gaya dan koreografi yang dinamis.
 
Tari Yopong dari betawi


Suku Sunda

 Suku Sunda terkenal dengan berbagai ragam keseniannya, dalam dunia seni tari suku ini terkenal dengan Tari Topeng, Tari merak, hingga yang paling populer yakni Tari Jaipongan yang merupakan salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan atau Tari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudah modern karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu. Tari Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu degung. Musik ini merupakan kumpulan beragam alat musik seperti gendang, gong, saron dan kecapi.
Picture 
Tari Merak dari Sunda


3.Masakan

Suku Betawi

Jika berbicara mengenai masakan khas dari betawi ada banyak ragam jenisnya, dari yang berbumbu kuat sampe beraroma khas. Seperti Semur Gabus Pucung dan Soto Betawi yang cita rasanya sudah terkenal ke seluruh penjuru nusantara.
 
Semur Gabus Pucung khas Betawi


  
Soto khas Betawi


Suku Sunda

Suku Sunda pun tidak kalah enaknya untuk urusan masakan yang khas dari daerahnya, banyak masakan khas sunda yang tersaji di setiap warung makan. Itu membuktikan bahwa masakan khas sunda juga telah merajahi lidah para penggemar kuliner di indonesia.


 
Tahu Sumedang khas dari Sunda


                      
Sayur Asam khas Sunda                                             Lalapan leunca khas Sunda


Kesamaan antar dua suku (Betawi dan Sunda) tidak jauh berbeda, karena keduanya menjunjung tinggi nilai budaya leluhur mereka yang telah diwariskan kepada penerusnya sehingga mereka akan selalu menjaga untuk melestarikan budayanya agar tidak tergerus dimakan zaman yang semakin modern. Mungkin ada beberapa perbedaan antara Suku Betawi dan Suku Sunda yaitu, logat bicaranya. Orang Betawi dalam berbicara sehari-harinya seperti orang yang berteriak-teriak atau biasa disebut nyablak. Tetapi tidak semua orang keturunan betawi berbicara nyablak, tergantung lingkungan dan pergaulan mereka dimana berada. Berbeda dengan orang sunda dalam berbicara, mereka terlihat sangat ramah jika berbicara kepada orang. Tetapi ada level tertentu dalam bicara sunda seperti, sunda halus yaitu berbicara dengan nada rendah dan sopan kepada orang yang lebih tua atau dihormati, sunda kasar yaitu berbicara dengan bahasa sunda tetapi dengan kosakata yang tidak baku/sopan atau kasar, biasanya bahasa sunda kasar dipakai berbicara kepada orang yang sebaya atau orang yang kastanya rendah.